Sejarah Dan Perkembangan Pasar Modal Indonesia Lengkap

Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Indonesia Singkat dan Jelas- Anda tahu sejarah pasar modal Indonesia. Kapan permulaan pasar modal di indonesia? .. apakah sudah usang atau baru? .. sebab kita tahu bahwa pasar modal sangat menguntungkan bagi perekonomian suatu negara apa lagi di Indonesia, negara kita tercinta. Sebelumnya sobat kita sudah membahas perihal pemahaman pasar modal dan fungsi pasar modal sehingga kita tidak perlu menjelaskan pemahaman pasar modal dan fungsi pasar modal dari teman. Maka jangan hingga panjang lebar, kita masuk saja ke diskusi sebagai tema di atas Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Indonesia, yang bisa dilihat di bawah ini ...

Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Indonesia 
Sejarah dan perkembangan pasar modal di Indonesia sanggup diklasifikasikan sebagai berikut.. 

  • Di Indonesia resmi diawali dengan didirikannya Vereniging voor de effectenhandel di Jakarta tanggal 14 Desember 1912 dan di surabaya tanggal 11 januari 1925
  • Tanggal 10 Agustus 1977, Presiden RI resmi membuka kembali Pasar Modal di Indonesia, ditandai dengan PT Semen Cibinong sebagai perusahaan yang go public pertama kali dan PT Danareksa sebagai perusahaan penjamin emisi (underwriter)
  • Tanggal 13 juli 1992 BEJ (Bursa Efek Jakarta) diswatanisasikan menjadi PT BEJ dan beralihnya fungsi Bapepam dari Badan Pelaksana Pasar Modal menjadi BadanPengawasa Pasar Modal
  • Tahun 1995, disusun Undang-undang No.8 perihal Pasar Modal. 
  • Tanggal 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS)
  • Bulan Juli 2000, BEJ menerapkan perdagangan tanpa warkat (Scripless Trading) dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari kejadian saham hilang dan pemalsuan saham serta untuk mempercepat proses penyelesaian transaksi
  • Tahun 2003, ada rencana perubahan Undang-undang No.8 antara perihal Jasa Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 
 Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Indonesia Singkat dan Jelas SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PASAR MODAL INDONESIA LENGKAP



Lembaran sejarah pasar modal Indonesia dimulai pada hampir seabad yang kemudian dan merupakan salah satu institusi paling renta yang dimiliki oleh bangsa dan Negara Indonesia. Tepatnya pada tahun 1912, yakni pada 95 tahun silam, didirikan bursa imbas yang pertama kali di Batavia (Jakarta sekarang), sebagai cabang dari Bursa Efek Amsterdam di Belanda. Namun sebagai jawaban dari perang dunia ke II, serta adanya kebijakan politik Indonesia pasca 1950 hingga dengan pertengahan tahun 1960, pasar modal di Indonesia ditutup hingga 2 kali. Pada tanggal 10 Agustus 1977, aktivitas pasar modal di Indonesia diaktifkan kembali. Semenjak diaktifkannya kembali di tahun 1977, pasar modal Indonesia terus melangkah seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman, serta pasang surutnya perekonomian nasional.     


TAHUN 1912
Pada tanggal 14 Desember 1912, Bursa Efek Amsterdam (Amsterdamse Effectenbeurs) mendirikan kantor cabang yang selanjutnya merupakan bursa imbas pertama di Batavia, dengan memakai nama Vereniging voor der Effectenhandel (= Bursa Efek). Pada kala itu, bursa imbas yang ada di Batavia hanya beranggotakan 13 anggota bursa.

TAHUN 1952
Setelah bursa imbas ditutup sebagai jawaban dari perang dunia ke II, bursa imbas di Indonesia diaktifkan kembali pada tahun 1952. Bursa imbas yang diaktifkan kembali, beroperasi di gedung De Javasche Bank, yang selanjutnya menjadi kantor Bank Indonesia, yang kini berada di daerah Kota di Jakarta. Pada waktu itu, anggota bursa imbas gres terdiri dari 3 bank Negara dan beberapa pialang efek, sedangkan Bank Indonesia bertindak selaku Penasehat Bursa.

TAHUN 1976
Pemerintah membentuk Bapepam selaku Badan Pelaksana Pasar Modal pada tahun 1976, yang kemudian bermetamorfosis Badan Pengawas Pasar Modal, serta menunjuk Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebagai fasilitator perdagangan imbas dan menunjuk PT Danareksa (Persero) sebagai perusahaan imbas yang melaksanakan penjaminan emisi imbas (sebagai penjamin emisi efek) dan melaksanakan perdagangan imbas (sebagai pialang perdagangan efek), atau sebagai investment bank yang pertama kali beroperasi di Indonesia.

TAHUN 1977
Pemerintah mengaktifkan kembali pasar modal di Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1977, yang ditandai dengan diterbitkannya saham PT Semen Cibinong melalui penawaran umum perdana saham. Pada kala itu saham PT Semen Cibinong merupakan saham yang untuk pertama kalinya dicatatkan di Bursa Efek Jakarta, yang dilakukan oleh Bapepam.

ANTARA TAHUN 1977 – 1987
Antara tahun 1977 – 1987 merupakan era deregulasi. Selama dekade pertama sejak diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, perkembangan bursa imbas di Indonesia berjalan dengan lambat. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan di sektor keuangan, di antaranya berupa Pakdes 1987, Pakdes 1988 dan Pakto 88, yang ketiga-tiganya bisa membuat kondisi yang lebih aman bagi pengembangan pasar modal di Indonesia.

TAHUN 1989
Tahun 1989 ditandai dengan pendirian Bursa Efek Surabaya, yang merupakan bursa imbas swasta pertama di Indonesia. Semenjak tahun 1989, puluhan dan bahkan ratusan perusahaan yang ada di Indonesia mulai mencatatkan efeknya (efek saham) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Di dalam perkembangan selanjutnya, Bursa Efek Jakarta lebih berfokus pada perdagangan imbas ekuitas, dan sementara itu Bursa Efek Surabaya lebih berfokus pada perdagangan imbas utang.

TAHUN 1992
Bursa Efek Jakarta diswastakan menjadi perusahaan terbatas yang saham-sahamnya dimiliki serta dikendalikan sepenuhnya oleh anggota bursa efek, yang terdiri dari anggota bursa imbas swasta, joint venture dan pemerintah. Proses swastanisasi ini ditengarai oleh adanya perubahan tugas Bapepam dari semula sebagai tubuh pelaksana pasar modal menjadi tubuh pengawas pasar modal. Perubahan ini lebih menyelaraskan langkah pasar modal Indonesia sesuai dengan tuntutan di era globalisasi.

TAHUN 1997 – 2000
Di paruh dasawarsa terakhir dari kurun ke 20, daerah Asia Tenggara dan Timur Jauh mengalami krisis moneter yang dahsyat, yang bisa meluluhlantakkan pasar modal dan sektor perbankan. Di Indonesia, indeks harga saham campuran (IHSG) pernah mencapai titik yang terendah di sepanjang sejarah, yakni turun dari 740 menjadi 255 saja (menurun sebesar 65,5 %). Pada waktu itu, nilai selembar saham perusahaan menjadi teramat rendah.

TAHUN 2002
Memasuki milenia baru, pasar modal Indonesia mengalami pemulihan dari dampak krisis moneter. Teknologi dan infrastruktur bursa imbas terus ditingkatkan, yang ditandai dengan adanya otomasi perdagangan (JATS – Jakarta Automated Trading System), perdagangan tanpa warkat (C-BEST) dan otomasi kliring. Di tahun 2002, sejumlah perusahaan imbas telah mempunyai kemudahan ruang perdagangan gres yang dilengkapi dengan perangkat keras maupun piranti lunak.

TAHUN 2003 – 2006
Antara tahun-tahun tersebut, kinerja pasar modal Indonesia tercatat sebagai salah satu pasar modal yang mengalami pertumbuhan tertinggi di daerah Asia Pasifik, sehingga pasar modal Indonesia sanggup diklasifikasikan sebagai the emerging market yang sangat menonjol. Dengan bertujuan mengakibatkan pasar modal Indonesia lebih mempunyai daya tarik, khususnya bagi pemodal asing, di Indonesia dilaksanakan Emerging Market Forum 2006, yang dihadiri oleh para tokoh penting ekonomi dunia.

Pada tahun 2005, berkenaan dengan peringatan ulang tahun ke 10 pencatatan saham Telkom di Bursa Efek New York, maka PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang merupakan perusahaan go publik pertama dari Indonesia yang tercatat di Bursa Efek New York, mendapat kehormatan untuk melaksanakan clossing bell ceremony di hari itu. Waktu 10 tahun merupakan kurun waktu yang cukup usang untuk menempatkan Indonesia, khususnya pasar modal Indonesia menjadi sejajar dengan pelaku pasar modal kelas dunia.

TAHUN 2006 – 2007
Di tahun 2006, pasar modal Indonesia terus melangkah seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman serta tuntutan era globalisasi. Dari sisi prosedur pasar maupun infrastruktur yang telah ada, bergotong-royong pasar modal Indonesia tidak tertinggal dari bursa imbas dunia. Sehingga biar pasar modal di Indonesia bisa bersaing dengan pasar modal di dunia, paling tidak di daerah Asia Pasifik, perlu dilakukan penggabungan 2 bursa imbas yang ada di Indonesia. Efektif pada bulan Nopember 2007, dilakukan penggabungan Bursa Efek Jakarta dengan Bursa Efek Surabaya, menjadi bursa dengan nama gres ”Bursa Efek Indonesia”, dengan visinya menjadi bursa imbas yang kompetitif dengan tingkat dapat dipercaya dunia.

Demikian artikel tenteng Sejarah dan Perkembangan Pasar Modal Indonesia Singkat dan Jelas semoga bermanfaat. terim kasih

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Sejarah Dan Perkembangan Pasar Modal Indonesia Lengkap"

Posting Komentar