Persebaran Curah Hujan Di Indonesia Dan Penjelasanya- Indonesia termasuk negara dengan ciri khas dan tempat distribusi iklim tropis san hanya mempunyai dua trend sepanjang tahun, yaitu trend kemarau dan trend hujan. Wilayah khatulistiwa memungkinkan penguapan volume besar. Karena itu, tidak mengherankan kalau hujan terus turun ketika trend kemarau berlangsung. Hal ini juga didukung lantaran Indonesia yaitu negara kepulauan dengan jumlah lautan lebih banyak daripada daratan. Tingkat curah hujan menjadi tinggi.
Posisi geografis Indonesia sangat mempengaruhi teladan curah hujan. Indonesia terletak pada 6 ° LS - 10 ° LU dan 95 ° BT - 141 ° BT. Curah hujan tahunan rata-rata Indonesia lebih dari 2.000 - 3.000 mm per tahun. Frekuensi curah hujan di masing-masing tempat berbeda, tergantung dari beberapa faktor, yaitu:
Letak Daerah Konvergensi Antartopik (DKAT)
DKAT yaitu tempat dengan suhu tertinggi dibandingkan dengan tempat sekitarnya, atau disebut ekuator termal. Temperatur tinggi membuat tingkat penguapan yang tinggi sehingga wilayahnya sangat lembab, menjadikan hujan zenithal atau konvektif. DKAT bergerak setiap 14 hari ke arah pergeseran antara utara dan selatan, dan selalu berada di tempat hening khatulistiwa, yaitu antara 0-10 ° LS.
Arah angin
Jika arah angin sejajar dengan garis pantai, tidak ada perubahan suhu sehingga tidak akan ada hujan. Jika jumlah angin sejajar lebih, maka tempat jarang akan turun hujan.
Bentuk dan Arah Lereng Medan
Daerah pegunungan berbukit atau pegunungan harus naik turun. Hal ini menjadikan beberapa uap air hilang atau turun lantaran hujan terasa berair dan sanggup naik di atas perbukitan atau pegunungan.
Sementara lereng yang menghadap angin akan mendapatkan lebih banyak hujan dari pada lereng dengan cuilan belakang ke arah angin.
Jarak Perjalanan Angin di Atas Medan Datar
Angin yang membawa banyak uap air berasal dari arah maritim ke darat. Jika permukaan tempat angin melintas cukup lebar dan rata (tanpa bukit atau tangga), kemungkinan penguapan akan lebih cepat, sehingga tempat yang bersahabat dengan pantai atau maritim akan turun hujan.
Lokasi Geografis Daerah
Dipengaruhi oleh garis lintang. Semakin jauh dari garis lintang 0 °, semakin rendah suhu sehingga tidak ada penguapan air. Uap air di udara tidak banyak, menjadikan tidak banyak turunnya hujan.
Penyebab perubahan trend di Indonesia juga dipengaruhi oleh monsun barat dan monsoon timur. Lokasi Indonesia yang berada di antara benua Asia dan Australia menjadikan perbedaan tekanan dari dua benua yang berubah, menjadikan monsun. Angin monsun berubah arah setiap setengah tahun. Musim hujan barat berasal dari benua Asia dan mengandung banyak uap air, sehingga menurunkan hujan di wilayah Indonesia dari bulan Oktober hingga April. Musim hujan timur berasal dari benua Australia dengan tekanan udara dari Australia lebih tinggi dari Asia. Angin ini melewati lebih banyak daratan dari maritim sehingga sedikit uap air di angin sedikit, menjadikan trend kemarau di Indonesia pada bulan April hingga Oktober
Ada beberapa fakta yang sanggup menjadi kesimpulan dari faktor penunjang banyaknya curah hujan di Indonesia. Pertama, curah hujan di Indonesia cuilan barat selalu lebih besar dari curah hujan di Indonesia tengah dan timur. Hal ini disebabkan monsun barat yang melewati sebagian besar daratan Indonesia barat dan ibarat yang kita tahu bahwa angin monsoon barat membawa banyak uap air. Kedua, curah hujan tinggi terjadi di tempat dataran tinggi, yang berkisar di tempat dengan ketinggian 600-900 m dpl, serta tempat pesisir barat.
Yang ketiga, ketika memasuki trend hujan, hujan bergeser dari barat ke timur dengan teladan berikut:
- Pantai barat Sumatra ke Bengkulu paling banyak hujan pada bulan November.
- Lampung dan Bangka yang berada lebih timur untuk mendapatkan hujan paling banyak pada bulan Desember.
- Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara mempunyai curah hujan terbanyak pada Januari-Februari. Itu sebabnya info banjir di beberapa tempat di Jawa banyak terjadi bulan ini.
Distribusi curah hujan di Indonesia bervariasi. Ada tempat dengan frekuensi curah hujan yang sangat tinggi, ada juga hujan yang sangat sedikit. Berbagai faktor pendukung telah dijelaskan, dan berikut ini yaitu areanya.
1. Daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun kurang dari 1000 mm
Wilayahnya hanya mencakup 0,6% dari total luas Indonesia, terletak di kepulauan Indonesia tengah dan timur, yakni Nusa Tenggara dan dua tempat di Sulawesi yaitu lembah Palu dan Luwuk.
2. Daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 1000-2000 mm
Meliputi sebagian Nusa Tenggara, sedikit wilayah di Merauke, Kepulauan Aru, dan Tanibar.
3. Daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun antara 2000-3000 mm
Disebut dengan tempat dengan curah hujan normal. Wilayahnya yakni, Kalimantan Selatan dan Timur, Sumatra Timur, Papua, Maluku, sebagian besar Sulawesi, sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Tengah.
4. Daerah dengan curah hujan rata-rata per tahun lebih dari 3000 mm
Kebanyakan terjadi di dataran tinggi, yakni Sumatra Barat, tempat pegunungan Papua cuilan tengah, Kalimantan Tengah, serta beberapa wilayah di Jawa, Bali, Sumba, dan Lombok.
Belum ada tanggapan untuk "Peta Persebaran Curah Hujan Di Indonesia Dan Penjelasannya"
Posting Komentar